Baru-baru ini, kami menyusun daftar 10 Saham AI yang Berpotensi Melonjak Tajam Menurut Media Keuangan. Dalam artikel ini, kita akan melihat posisi NVIDIA Corporation (NASDAQ) dibandingkan dengan saham AI lainnya.
Salah satu pendorong utama pertumbuhan industri AI dalam beberapa tahun terakhir adalah peningkatan eksponensial dalam produksi data. Kemunculan Internet of Things (IoT), media sosial, e-commerce, dan berbagai platform digital telah menyebabkan lonjakan luar biasa dalam produksi data. Jumlah data yang sangat besar ini berfungsi sebagai bahan bakar bagi sistem AI, terutama dalam pengembangan model pembelajaran mesin. Clive Humby, seorang kapitalis ventura, menekankan peran penting data dalam pengembangan AI dengan terkenal mengatakan bahwa data adalah minyak baru. Kemampuan untuk mengumpulkan, memproses, dan menganalisis kumpulan data besar memungkinkan algoritma AI meningkatkan akurasi dan menghasilkan output yang lebih canggih.
Untuk memahami revolusi AI, penting juga untuk memahami kemajuan dalam daya komputasi. Hukum Moore, yang memprediksi penggandaan transistor pada sebuah mikrochip setiap dua tahun sekali, telah memainkan peran penting dalam meningkatkan daya pemrosesan yang tersedia untuk aplikasi AI. Pertimbangkan perusahaan seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing dan pemrosesan node canggih mereka. Munculnya Graphics Processing Units (GPU) dan Tensor Processing Units (TPU) – seperti yang dipopulerkan oleh NVIDIA – telah lebih mempercepat pengembangan AI dengan memungkinkan komputasi yang lebih cepat dan pelatihan model yang lebih kompleks. Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, salah satu hedge fund terbesar di dunia, mengatakan bahwa peningkatan perangkat keras ini telah menjadi pengubah permainan bagi AI.
Ketersediaan investasi besar dalam penelitian dan startup AI juga merupakan pendorong pertumbuhan utama. Menurut laporan PwC, investasi global dalam AI diperkirakan akan mencapai $15,7 triliun pada tahun 2030, dengan teknologi ini berkontribusi $6,6 triliun terhadap PDB dari peningkatan produktivitas dan $9,1 triliun dari efek konsumsi. Masuknya modal ini mendorong inovasi dan komersialisasi teknologi AI di berbagai sektor, mulai dari perawatan kesehatan hingga keuangan. Manajer hedge fund terkemuka juga memperhatikan hal ini. Ken Griffin, kepala Citadel Investment Group, mengatakan bahwa AI adalah teknologi paling transformatif di zaman kita, bukan sekadar gelembung lainnya, melainkan pergeseran struktural dalam ekonomi.