Penyedia layanan mobilitas listrik pintar berbasis di Indonesia, IMOTO, telah memperkenalkan sepeda motor listriknya yang diberi nama VISION untuk pasar global.
Dalam pernyataan pada hari Selasa, IMOTO menyatakan bahwa VISION akan menjadi sepeda motor listrik pertama di Indonesia yang menargetkan pencapaian tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 75 persen dan akan mulai dipasarkan pada tahun 2025.
“Kami berharap VISION akan mempercepat adopsi kendaraan listrik dan memperkuat posisi Indonesia di pasar kendaraan listrik global (EV),” kata Co-Founder IMOTO Indonesia, Antony Lesmana.
Ia menambahkan bahwa VISION mencerminkan komitmen perusahaan untuk mempromosikan inovasi bangsa ke pasar internasional.
“Dari desain sepeda motor hingga baterai yang dapat diisi ulang dengan cepat, semuanya dibuat secara lokal, sehingga kami dapat mencapai target setidaknya 75 persen TKDN,” tambahnya.
Menurut pernyataan tersebut, Indonesia saat ini menghadapi masalah polusi serius, terutama di kota-kota besar, di mana rata-rata harapan hidup seseorang berkurang 2,5 tahun akibat polusi.
Sektor transportasi menjadi kontributor terbesar terhadap masalah ini.
Namun, negara ini berada pada titik perubahan EV, dengan adopsi EV yang diperkirakan akan tumbuh sebesar 80 persen dalam enam tahun ke depan, dan pasar diproyeksikan melebihi $20 miliar.
Sebuah survei nasional oleh PwC juga menemukan bahwa 50 persen responden berencana untuk membeli sepeda motor listrik dalam satu hingga tiga tahun ke depan.
Peralihan ke sepeda motor listrik ini didorong oleh ramah lingkungan, mesin yang lebih senyap, biaya perawatan yang lebih rendah, dan insentif pemerintah yang meningkat.
“Dengan berbagai keunggulan yang kami tawarkan dalam VISION, kami percaya produk ramah lingkungan ini akan menjawab kekhawatiran utama konsumen tentang EV, seperti pengisian cepat, masa pakai baterai, kemampuan jarak jauh, dan kinerja,” kata Co-Founder IMOTO, Doddy Lukito.
“Ini akan membantu mempercepat adopsi EV. VISION juga merupakan jawaban bagi mereka yang mencari inovasi dan keberlanjutan dalam pengalaman berkendara mereka,” tambahnya.
Untuk memastikan kemudahan penggunaan, IMOTO juga mengembangkan ekosistem pengisian cepat yang luas.
Stasiun pengisian cepat publik akan dipasang di titik-titik strategis di kota-kota dan antar kota, dengan 200 titik pengisian direncanakan pada fase pertama peluncuran, kata pernyataan tersebut.
IMOTO juga mencatat bahwa sepeda motor listrik andalannya menyediakan teknologi mutakhir sambil mempromosikan gaya hidup berkelanjutan.
Dengan masa depan industri otomotif Indonesia yang berpusat pada kendaraan listrik, perusahaan ini berkomitmen pada inovasi berkelanjutan untuk mengembangkan produk dan layanan yang memungkinkan mobilitas hemat biaya dan bebas karbon.
“Kami percaya bahwa IMOTO akan menjadi perusahaan Zero Carbon pada tahun 2035 dengan terus mengembangkan teknologi baterai pengisian cepat dan produk ramah lingkungan,” kata Lesmana.
“Komitmen kami adalah memberikan solusi mobilitas yang bersih, hijau, ekonomis, dan efisien bagi masyarakat Indonesia,
“Selain itu, IMOTO berkomitmen untuk menggunakan bahan-bahan lokal untuk mendukung industri dalam negeri, menciptakan lapangan kerja baru, dan memelihara bakat lokal, sambil mengembangkan produk global di sektor EV,” tambahnya.