Pariwisata, sebagai salah satu motor ekonomi yang sangat kuat, tidak hanya menawarkan panorama alam dan kebudayaan yang menakjubkan bagi para pengunjung. Sebagaimana yang sudah terbukti, sektor ini menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara dengan memberikan kontribusi keuangan yang signifikan dari kunjungan baik dari dalam maupun luar negeri. Daya tariknya tidak hanya membuka peluang bisnis tetapi juga memajukan sektor-sektor ekonomi terkait. Tetapi, dibalik potensi yang gemilang itu, terdapat tantangan besar seperti dampak pada lingkungan dan masalah ketidaksetaraan ekonomi.
Salah satu fakta yang menguatkan peranan ekonomi pariwisata adalah sumbangannya pada pendapatan nasional. Data dari Badan Pusat Statistik mencatat bahwa sektor pariwisata di Indonesia memberikan sumbangan yang signifikan pada Produk Domestik Bruto (PDB) negara, mencapai 3,6% atau setara dengan US$4,26 miliar pada tahun 2022 (Hasibuan, 2023). Kehadiran wisatawan lokal dan mancanegara yang menjelajahi pesona alam, kebudayaan, serta kuliner, menghasilkan pemasukan vital bagi perekonomian.
Selain memberikan kontribusi finansial yang signifikan, industri pariwisata juga menciptakan lapangan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Bisnis seperti hotel, restoran, layanan transportasi, dan sektor-sektor terkait lainnya semakin berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah wisatawan. Ini memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk terlibat dalam industri pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Namun demikian, ada sejumlah tantangan yang juga dihadapi oleh sektor pariwisata. Salah satunya adalah dampak lingkungan yang muncul seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisata. Tempat-tempat wisata yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan kerusakan lingkungan seperti kerusakan terumbu karang, deforestasi, dan penumpukan sampah. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan antara pengembangan sektor pariwisata dan pelestarian lingkungan menjadi hal yang sangat penting.